Dalam aksara China, kata 'Krisis' merupakan gabungan dari 2 suku kata 'Bahaya' dan 'Peluang'. Krisis bagi orang yang satu dapat berarti bahaya tapi bagi yang lain dapat berarti peluang.
Keadaan krisis berulang kali terjadi dalam sejarah ekonomi dunia. Ketika keadaan krisis ekonomi belangsung, bagi sebagian orang merupakan suatu bencana sehingga banyak perusahaan-perusahaan berjatuhan atau bangkrut tapi di sebagian lagi keadaan krisis tersebut justru menjadi peluang untuk munculnya perusahaan-perusahaan besar baru, muncul terobosan-terobosan baru, muncul orang-orang kaya baru.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai orang-orang yang setelah melalui masa-masa krisis hidupannya menjadi berubah drastis. Dulunya pemabuk, penjudi, atau semua sifat yang buruk lainnya, tiba-tiba berubah total menjadi sosok yang baru; baik, rajin, ramah, perhatian, dsb. Tapi ada sebagian orang yang tidak dapat melewati masa kritisnya sehingga harus hidup terpuruk.
Yang melihat krisis sebagai peluang, memacu dirinya untuk lebih baik lagi saat keadaan krisis dalam hidupnya, tidak putus asa dengan keadaannya maupun sekitarnya. Karakter seperti ini banyak melahirkan orang-orang besar yang berpengaruh dari dulu sampai sekarang:
- Ir. Soekarno, yang berulang kali masuk penjara dalam masa kolonial Belanda, akhirnya menjadi Presiden RI ke-1,
- Abraham Lincoln yang berulang kali mengalami kejatuhan dalam hidupnya, pada akhirnya terpilih menjadi Presiden Amerika ke-16,
- Nick Vujicic tidak mempunyai tangan dan dengan hampir tidak punya kaki, tapi bisa menjadi seorang motivator yang mendunia,
- dan banyak.... lagi.
Semangat....!
No comments:
Post a Comment