Friday, June 16, 2017

Berikan Lebih

Seorang pria diminta mengecat sebuah perahu. Ia pun mengecat perahu tersebut dengan warna yang sesuai dengan pesanan pemiliknya.

Saat mengecat, ia menemukan sebuah lubang kecil di lambung perahu, dan menambalnya diam-diam. Begitu selesai mengecat, ia terima upahnya dan pergi.

Tak lama berselang, pemilik perahu menemui lagi pria tersebut dan memberinya cek yang nilainya sungguh fantastis.

Si tukang cat terkejut & berkata:
"Anda sudah membayar upah saya, Tuan"

"Tapi ini bukan upah untuk mengecat. Ini karena Anda sudah menambal satu lubang di lambung perahuku".

"Ah! Itu kan cuma hal kecil ...
Anda tidak perlu memberi saya uang sebanyak ini untuk pekerjaan sekecil itu".

"Mungkin anda tidak mengerti, biar saya jelaskan. Saat saya minta anda mengecat kapal itu, saya lupa memberi tahu tentang lubang tersebut. Ketika cat perahu sudah kering, anak-anak saya langsung pergi mancing dengan naik perahu itu.

Mereka tidak tahu tentang lubang itu, sementara saya tidak berada di rumah saat mereka pergi. Ketika saya pulang dan menyadari mrk telah membawa perahu itu pergi, saya jadi sangat khawatir karena saya tahu kalau perahu itu bocor.

Alangkah leganya saya ketika melihat mereka semua pulang dengan selamat. Lalu saya mendapati bahwa Anda telah menambal lambung kapal yang bocor itu. Anda telah menyelamatkan anak-anak saya! Yang sudah Anda lakukan bukan hal kecil karena ITU telah menyelamatkan nyawa orang lain. Sesungguhnya saya tidak punya cukup uang untuk membayar kebaikanmu itu...!!!"

Moral of the story:
Teruslah menolong, meringankan beban orang lain dan perbaikilah setiap "lubang" yang anda temukan. Anda tidak akan pernah tahu kapan bantuan anda bermanfaat ....

Karena sesungguhnya kita tidak akan pernah tahu kapan perbuatan baik kita berbuah..., tapi PASTI AKAN BERBUAH...

As we work to create light for others, we naturally light our own way.” ― Mary Anne Radmacher

"Saat kita berusaha menciptakan cahaya bagi orang lain, kita tentu saja menerangi jalan kita sendiri."
Tuhan memberkati.

No comments:

Post a Comment