Thursday, July 27, 2017

Istri Setia

Pria ini berpikir bisa selalu memeluk erat seorang wanita yang dia nikahi dan yang pernah memberi kebahagian dalam hidupnya.

Dia pernah bersumpah untuk selalu membuat istrinya bahagia seumur hidupnya. Seiring berjalannya waktu, pria bernama Chang yang dulu statusnya hanya seorang buruh. Kini telah menjadi kepala bagian, lalu membuat perusahaan konstruksi sendiri. Sekarang perusahaannya semakin besar dan terkenal, godaan terhadap dirinya pun semakin banyak.

Malam itu, dia membalikkan badan istrinya, hanya sekedar ingin berhubungan suami istri. Namun dia menyadari, kini istrinya semakin menua, tubuh yang langsing kini sudah berisi, kulitnya pun tidak halus lagi.

Jika dibandingkan dengan sejumlah wanita cantik di sekelilingnya, dia hanyalah seorang wanita desa yang kusam, keberadaan istrinya mengingatkannya pada masa lalu yang sederhana. Dia berpikir, pernikahan ini sudah mencapai titik akhirnya.

Dia menyetorkan uang sebesar satu juta yuan ke rekening istrinya, agar istrinya dapat membeli rumah yang nyaman di pusat kota. Dia bukanlah pria yang tak berperasaan, tidak mengatur kehidupan istrinya selanjutnya, dia merasa kurang tenang. Akhirnya dia pun meminta untuk bercerai.

Istrinya duduk di hadapannya, dengan tenang mendengar alasan perceraiannya, mata istrinya pun terlihat tenang.

Namun mereka telah menikah 20 tahun, dia tahu betul semua tentang isrinya, dia tau bahwa tatapan tenang istrinya, sebenarnya menyimpan rasa perih yang teramat dalam di dalam hati.

Dia tiba-tiba menyadari bahwa dia sangat kejam.

Hari yang telah ditentukan untuk berpisah pun tiba.

Hari itu sesuatu terjadi pada perusahaannya, ia menyuruh istrinya agar menunggu di rumah sebentar.

Saat siang hari, ia akan kembali membantu istrinya pindahan.

Pindah ke rumah baru yang telah dibelinya itu, dan 20 tahun pernikahan mereka berakhir sampai disini.

Sepanjang pagi, hatinya sangat gelisah.

Begitu siang tiba, ia segera kembali ke rumah. Namun rumah sudah sepi, istrinya telah pergi.

Di atas meja ia mendapati, kunci rumah yang ia belikan untuk istri, buku tabungan yang nilainya satu juta, dan sepucuk surat yang ditulis oleh istrinya untuk dia.

Ini adalah surat pertama yang ditulis oleh istrinya untuk dia:

“Aku sudah pergi, kembali ke rumah orangtua di kampung ku.

Semua selimut sudah aku cuci, dan juga sudah dijemur, aku menaruhnya di rak sebelah kiri, saat musim dingin tiba, jangan lupa mengeluarkannya.

Semua sepatu kulit sudah ku semir, jika robek kamu bisa pergi ke toko sol sepatu dekat rumah.

Kemeja di lemari bagian atas, kaos kaki dan tali pinggang di laci bawah.

Saat beli beras, ingat beli merek Jin Xiang, pergilah ke supermarket, di sana tidak akan ada merek yang palsu.

Xiao Sun setiap minggu akan datang untuk bersih-bersih, jangan lupa berikan gaji dia setiap akhir bulan.

Oh ya, jika ada baju yang sudah tak terpakai, berikanlah pada Xiao Sun, dia akan mengirimkannya ke kampung, keluarga mereka akan sangat senang.

Setelah aku pergi, jangan lupa minum obat, lambung mu kurang sehat, saya sudah menyuruh orang membelikan mu obat lambung dari Hong Kong, seharusnya cukup untuk setengah tahun.

Dan lagi, kamu selalu lupa membawa kunci saat keluar rumah, aku sudah menitipkannya pada resepsionis, jika kamu lupa lagi, ambilah di sana.

Saat pagi, jangan lupa tutup jendela sebelum keluar rumah, air hujan yang masuk akan membahasi lantai.

Aku sudah membuatkan pangsit untuk mu, saat pulang, masaklah itu.”

Setiap huruf yang ditulis istrinya sangat tidak rapi. Namun setiap katanya bagaikan peluru yang menusuk ke dada secara bertubi-bertubi.

Dia perlahan menuju dapur, memasak pangsit yang sudah disiapkan.

Dia tiba-tiba berpikir akan 20 tahun yang lalu, dia berdiri di antara tumpukan tiang dan menjadi buruh semen.

Tidak jauh dari tumpukan tiang tersebut ada suara yang berteriak memanggil namanya sambil membawakan pangsit, mengingatkannya akan suara yang membawakan kebahagiaan itu; mengingatkannya akan rasa puas setelah memakan pangsit itu.

Seakan baru saja melewati sebuah pesta; mengingatkannya akan masa dimana ia mengucapkan sumpah, “aku akan membuat wanita ku bahagia.”

Dia berbalik menuruni tangga dan segera masuk ke mobil.

setengah jam, ia sampai ke stasiun kereta dan mendapatkan istrinya hendak masuk ke kereta menuju kampungnya.

Dengan nada yang tinggi ia berkata, “Kamu mau kemana?! Aku begitu lelah kerja setengah hari ini, dan tidak ada nasi di rumah, istri macam apa kamu? Keterlaluan, cepat ikut aku pulang!”

Dia terlihat sangat galak dan kasar.

Istrinya pun dengan mata yang basah, mengikutinya dari belakang dan ikut pulang ke rumah.

Perlahan-lahan, air mata istrinya menjadi bunga mekar.

Istrinya tidak tahu, dia yang berjalan di depan juga sedang menangis.

Saat perjalanan dari rumah menuju stasiun kereta, ia sangat ketakutan, takut juga tidak menemukan istrinya lagi, takut kehilangan istrinya.

Dia memarahi diri sendiri, begitu bodoh, hendak mengusir istri sendiri, ternyata kehilangan istrinya, seperti kehilangan tulang rusuk, begitu sakit. Pengalaman ini, membuat hubungan mereka semakin erat setiap harinya.

Sayangilah istri anda karena kehilangan seorang istri yang baik hatinya sama saja seperti kehilangan tulang rusuk. Istri yang baik akan menemani engkau hingga engkau sukses dan kaya raya. Namun setelah engkau kaya raya, janganlah engkau berpaling dari mereka dan menggangap mereka tidak lagi berguna. Pernah ada orang berkata “kesetiaan seorang wanita diuji ketika sang pria tidak mempunyai apa-apa, dan kesetian seorang pria diuji ketika ia telah mempunyai segalanya”.

Sunday, July 16, 2017

Aaron Levie - Dropout Kuliah dan Jadi Triliuner di Umur 30 Tahun


Jakarta - Mungkin untuk sebagian orang memiliki pendidikan tinggi dan juga didukung dengan kondisi lingkungan yang memadai, menjadi syarat penting untuk bisa meraih kesuksesan luar biasa. Namun kita tidak bisa menebak dengan pasti apa yang akan terjadi pada karir seseorang di kemudian hari.

Sebagai bukti, ada seorang mahasiswa drop out yang dengan segala keterbatasannya mencoba untuk membuktikan bahwa dirinya bisa mengembangkan diri bahkan mencapai kesuksesan besar dengan caranya sendiri. Ia adalah Aaron Levie yang saat ini dikenal sebagai CEO Perusahaan Box, layanan penyimpanan data digital berbasis komputasi awan.

Nyatanya sebelum mencapai kesuksesan seperti saat ini, ia pernah berada pada kondisi yang sangat dilematis. Namun dengan keberanian untuk keluar dari zona aman, pria berambut ikal ini berhasil membuktikan eksistensi diri bahkan menyabet gelar triliuner muda di usia 30 tahun. Selengkapnya tentang kisah Aaron Levie, bisa rekan-rekan simak pada berikut ini.

Awal Karir Aaron Levie Membangun Box
Aaron Levie mempunyai ketertarikan pada dunia teknologi sejak masih muda.

Dan langkah besar diambil ketika ia lulus dari Mercer Island High School, lalu melanjutkan pendidikan di University of Southern California. Di sinilah Ia mulai berkeinginan untuk mengembangkan perusahaan teknologi mandiri. Tepatnya di tahun 2004, kala itu Ia mendapatkan tugas kuliah tentang perkembangan penyimpanan data digital di beberapa perusahaan besar. Dari situ ia menangkap adanya peluang bisnis untuk menyediakan layanan penyimpanan data pada komputasi awan atau yang sering disebut cloud storage.

Setelah itu ia mulai berpikir untuk menggali lebih dalam potensi bisnis yang berhasil ia tangkap tersebut. Ia menelepon puluhan perusahaan dan organisasi untuk menanyakan bagaimana mereka menyimpan data digital. Dari situ keyakinan Levie semakin tinggi akan inovasi bisnis yang ia ingin bangun.

Setelah memikirkannya dengan matang, bersama seorang rekan yakni Dylan Smith, mereka berdua mulai mengembangkan konsep pelayanan penyimpanan awan yang menyasar target perusahaan dan organisasi di kawasan Amerika. Tepatnya di tahun 2005, layanan Box pertama kali tercetus dan mulai membuka usaha.

Drop Out Kuliah Dan Berbagai Tantangan Bisnis
Di 2005 juga, Levie mengambil cuti dari universitas untuk fokus menggarap bisnis Box. Dari kantor awal yang ada di Mercer Island, untuk membawa perusahaan Box naik ke tingkat yang lebih tinggi mereka memindahkan kantor di Berkeley California. Dari situ perjalanan Levie yang resmi menyandang 'gelar' drop out, penuh dengan tantangan. Di 2007, layanan jasa penyimpanan awan sudah mulai banyak dikembangkan oleh perusahaan lain.

Bagi perusahaan Box, hal ini tentunya menjadi tantangan sekaligus ancaman keberlangsungan bisnis mereka. Namun berkat kerjasama yang baik dan juga kerja keras untuk membangun inovasi layanan penyimpanan data digital yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, perlahan Box terus dipercaya oleh para kliennya yang mayoritas perusahaan besar di Amerika.

Perkembangan Layanan Box
Di 2012, Box mulai menjalankan perl bisnis ke wilayah lain yakni di benua Eropa. Kemudian, layanan Box terus mengalami perkembangan hingga 'menjajah' hampir seluruh wilayah di dunia. Saat ini pengguna layanan Box, sudah tersebar dan berhasil menjadikan perusahaan ini sebagai salah satu pilihan utama jasa penyimpanan data berbasis komputasi awan.

Dari situ pencapaian sang founder Aaron Levie dalam hal finansial tentunya juga ikut terdongkrak naik. Dalam taksiran beberapa situs ekonomi dunia, kekayaan dari Levie sudah mencapai lebih dari US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun kurs saat ini.

Yang menarik dari sosok Aaron Levie adalah dia masih terus mempertahankan gaya hidup sederhana yang ia lakukan sejak masa berjuang dulu. Bersama mobil sedan keluaran lama yang sudah menemani sejak ia berkuliah, Levie terlihat lebih nyaman menyantap menu makanan di restoran cepat saji. Bahkan kabarnya, satu-satunya barang yang tergolong mewah yang ia miliki adalah sebuah perangkat iPhone yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari.

Kerja keras yang dibalut dengan keyakinan tinggi akan mencapai kesuksesan, menjadi senjata utama seorang Aaron Levie hingga berhasil mencapai posisinya saat ini. Serta didukung dengan gaya hidup yang tetap sederhana meskipun sudah menjadi jutawan, menjadi pelajaran hidup tambahan yang bisa kita contoh.

Sumber: https://finance.detik.com/sosok/d-3562284/pria-ini-dropout-kuliah-dan-jadi-triliuner-di-umur-30-tahun?_ga=2.56072363.1678312924.1500257448-37924754.1475473619

Tuesday, July 11, 2017

Belajar dari Kegigihan Anak Bebek

Mari belajar dari kegigihan anak bebek...



Monday, July 10, 2017

Nilai Kehidupan

https://iphincow.files.wordpress.com/2012/06/nilai-kehidupan1.jpg?w=450&h=301Seorang professor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Disana, ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara.

Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar.

Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

"Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu?" tanya sang professor.

"Melakukan apa?" tanya Ralph.

"Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?" desak sang professor.

"Oh,kata Ralph, selama perang ..... Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal."

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya. "Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah", katanya......

"Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya."

"Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini."

"Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain."

"Nilai manusia...... tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup. Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan."

Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan bersyukurlah setiap saat.

God bless you.

Sunday, July 2, 2017

Sinopsis Film 3 Idiots 2009


3 idiots, seperti judulnya film ini tentang 3 orang pemuda yang sering berbuat bodoh, padahal mereka menuntut ilmu dikampus paling favorit, ini dikarenakan kehadiran satu mahasiswa yang selalu menjadi pelopor tindakan-tindakan konyol namun kreatif mereka. Ketiganya bernama Farhan Qureshi (Madhavan), Raju Rastogi (Sharman Joshi) dan 'Rancho' Shamaldas Chanchad (Aamir Khan). Awalnya Rancho membuat geram dekan kampus, Professor Viru 'Virus' Sahastrabuddhe (Boman Irani) karena semua ulahnya yang terkesan di luar kebiasaan kampus tersebut yang terkenal elit dan disiplin. Bagaimana tidak, virus menekan sedemikian rupa mahasiswanya hingga mempunyai disiplin tingkat tinggi dalam menuntut ilmu, bahkan secara tidak langsung berperan pada rasa putus asa salah satu mahasiswa tingkat akhir hingga bunuh diri yaitu Joy Lobo. Salah satu mahasiswa pintar kebanggaan Virus adalah Chatur 'Silencer' Ramalingam (Omi Vaidya), namun dia pernah dipermalukan oleh Rancho sehingga membuat Catur sangat benci dan dendam dengan Rancho. Rancho jatuh cinta kepada putri Virus yang merupakan mahasiswi kedokteran, bernama Pia (Kareena Kapoor).

Ada satu adegan saat ketiga sahabat ini menerobos masuk ke rumah virus pada malam hari agar Rancho dapat menemui Pia, namun dikarenakan pengaruh alkohol, tanpa sadar salah satu dari mereka buang air seni di depan pintu rumah Virus. Hari berikutnya, Virus mengancam akan mengeluarkan Raju yang pernah buang air dirumahnya. Karena tertekan atas keputusan Virus, Raju mencoba bunuh diri, dengan melompat dari lantai asramanya, namun ternyata ia masih hidup, walau dengan cedera yang sangat serius. Setelah menjalani perawatan intensif yang juga dibantu Pia, akhirnya Raju bangun dari koma, justeru setelah Rancho mengatakan bahwa Farhan hendak menikahi adiknya.
Ke kakuan dan kediktatoran Virus tak berhenti sampai disitu, ia berupaya agar ketiga pemuda itu tak akan pernah lulus dari universitasnya, dengan berbagai cara, namun cara apapun yang dilakukan oleh Virus selalu tidak berhasil karena ketiga pemuda itu selalu dinaungi keberuntungan dan kecerdikan guna keluar dari rintangan-rintangan yang dibuat oleh Virus.
Ketiganya akhirnya lulus dan Rancho mendapatkan penghargaan spesial karena bakat dan kepandaiannya. Beberapa tahun berlalu, mereka bertemu kembali. Catur yang punya dendam dengan Rancho, ingin mengetahui sampai mana kesuksesan ketiga pemuda yang waktu kuliah sering mempermalukannya. Karena dia pikir dia telah menjadi yang tersukses di antara semua temannya, punya rumah besar dan mobil mewah. Akan tetapi bukan pembalasan dendam yang dia dapatkan, melainkan rasa malu yang lain, karena Rancho ternyata adalah professor yang catur inginkan untuk membuat kontrak, ia justeru terkenal dengan nama lain Phunsuk Wangdu. Justru nama tersebutlah yang merupakan nama asli dari "Rancho".



Sinopsis Film Fire Proof 2008

Captain Caleb Holt (Kirk Cameron) adalah seorang petugas pemadam kebakaran di Albany, Georgia, dan dengan tegas memegang prinsip utama dari petugas pemadam kebakaran, "Jangan pernah meninggalkan pasangan Anda di belakang". Tapi kehidupan rumah tangga Caleb berbeda dengan karir pekerjaannya, tujuh tahun pernikahan dengan istrinya Catherine (Erin Bethea) sedang di ambang ledakan. Mereka berdua tidak saling mengerti persoalan masing- masing, dan setelah terjadi perdebatan sengit di mana Caleb berteriak di wajah Catherine, dia menyatakan dia ingin berpisah, dan kemudian melepas cincin kawinnya.

Caleb mengaku kepada teman-temannya dan rekan kerja bahwa Catherine adalah seorang yang over-sensitif dan tidak sopan, Catherine juga mengatakan kepada teman-temannya bahwa Caleb tidak peka terhadap kebutuhan dan tidak mau mendengarkan dia. Alasan Catherine untuk mengajukan perceraian adalah kecanduan Caleb akan pornografi internet dan sejumlah besar uang ($ 24.000, tepatnya) ditabung Caleb untuk perahu nelayan yang dia inginkan, dan tidak peduli dengan ibu Catherine membutuhkan biaya peralatan rumah sakit, dan menolak biaya asuransi untuk menutupinya. Caleb memberitahu ayahnya John tentang perceraian tersebut, dan John menantang Caleb untuk berkomitmen tes 40 hari yang disebut, "Love Dare." Caleb enggan setuju untuk melakukan tes, tetapi ia lakukan itu lebih untuk ayahnya dibandingkan pernikahannya. Catherine melihat setengah hati akan upaya Calebuntuk memenangkan kembali hatinya, yang membuat frustrasi Caleb semakin dalam. Tetapi dengan dorongan ayahnya, Caleb melanjutkan The Dare Love, yang akhirnya menjadi komitmen perubahan hidup akan Tuhan tanpa sepengetahuan Catherine.

Genres: Drama | Romance
Release Date: 26 September 2008
Stars: Kirk Cameron, Erin Bethea, Ken Bevel
Director: Alex Kendrick
Writers: Alex Kendrick (story), Stephen Kendrick (story)

 

Sumber: bukukidung.blogspot.com

Sinopsis Film Facing The Giant 2010

Facing The Giants baik untuk ditonton orang dewasa dan anak-anak. Film ini menceritakan pelajaran Kristen yang berpusat pada iman yang tak tergoyahkan dan dedikasi kepada Tuhan. Alex Kendrick berperan dengan baik sebagai aktor utama.

Facing the Giants bercerita tentang seorang pelatih sepak bola di sebuah SMA dengan sejarah yang buruk. Grant Taylor menghadapi berbagai masalah, dia dipecat dari pekerjaannya, mobil yang selalu rusak, dan istrinya yang tidak bisa memiliki anak. Grant memohon kepada Tuhan agar diberi   bantuan dan hujan keajaiban bagi dia dan tim sepak bolanya. Grant juga menginspirasi seluruh komunitas sekolah untuk menjadi orang Kristen yang lahir baru. Film ini sangat inspiratif.

Genres: Drama | Sport
Release Date: 15 April 2010
Stars: Alex Kendrick, Shannen Fields, Jason McLeod
Director: Alex Kendrick
Writers: Alex Kendrick, Stephen Kendrick
Filming Locations: Albany, Georgia, USA



Sumber: bukukidung.blogspot.com

Sinopsis Film Courageous 2011

Film dibuka dengan adegan seorang pria Amerika Afrika, Nathan Hayes, yang mengisi BBG (gas) ke dalam truknya. Ketika ia membalikkan badannya, seorang anggota geng mencuri truknya. Dia mengejarnya dan mencengkeram anggota geng itu lewat jendela. Sebuah pertarungan yang seru terjadi di truk itu, dan ternyata tersingkap kegigihan Nathan mengejar truk itu dan melawan penjahatnya bukan karena dia mencintai truknya tapi ada yang mendorong naluri keayahannya (silakan ditebak...).

Nathan baru saja ditransfer dari departemen kepolisian Atlanta ke kota kecil tempat ia dibesarkan, Albany. Departemen kepolisian di kota ini sangat ramah, dengan banyak persahabatan, namun menghadapi ancaman pertumbuhan geng.

Adam, yang diperankan oleh Alex Kendrick, adalah pemimpin dari dua teman dekatnya di departemen kepolisian yaitu David Thomson and Shane Fuller. Nathan bergabung dengan kelompok mereka. Adam adalah seorang polisi hebat, tetapi ia bukan seorang ayah yang baik. Ia heran dan kagum atas keberanian Nathan yang mengejar truk untuk menyelamatkan anaknya. Dia tidak akan mau berlari dengan anak remajanya, Dylan, yang sangat ingin ayahnya untuk ikut lomba lari ayah dan anak. Dia tidak akan mau menari dengan putrinya yang sudah memohon=mohon kepadanya. Dia berkata "I'm dancing with you in my heart, honey."

Ketika putrinya terbunuh dalam kecelakaan mobil, dia mengalami kesedihan yang luar biasa. Perlahan-lahan ia menyadari ia harus menjadi ayah yang lebih baik bagi anaknya yang tersisa.

Adam bersama ketiga teman polisinya serta tukang kayu Hispanic yang bekerja untuknya menyadari hal yang sama bahwa mereka harus menjadi ayah yang lebih baik. Namun, mereka menghadapi masalah besar dalam menjadi ayah yang baik. Pendatang baru David Thomson mengakui ia adalah ayah yang memiliki anak di luar nikah yang belum pernah dilihatnya. Temannya yang lain, Shane, telah bercerai. Masing-masing memiliki masalah yang harus diatasi. Keempat pria atau ayah ini bergulat dengan harapan mereka, ketakutan mereka, dan iman mereka dan akhirnya mereka berhasil menghadapinya.

Film ini langsung menjadi box office di Amerika.

Genres: Drama
Release Date: 30 September 2011
Stars: Alex Kendrick, Ken Bevel, Kevin Downes
Director: Alex Kendrick
Writers: Alex Kendrick, Stephen Kendrick



Sumber: forumkristen.com

Wednesday, June 28, 2017

Abraham Lincoln - Pantang Menyerah

Abraham Lincoln adalah contoh seorang yang ulet dan pantang menyerah. Walau mengalami banyak kegagalan dalam hidupnya, ia bangkit kembali dan tidak putus asa.

Lihatlah catatan kehidupannya yang dipenuhi kegagalan:

1816 – Keluarganya diusir dari rumahnya, Ia hrs bekerja.
1818 – Ibunya meninggal dunia.
1831 – Bisnisnya gagal total.
1832 – Kalah dalam Dewan Perwakilan. Ia kehilangan pekerjaan. Mencoba masuk sekolah hukum tapi tak diterima.
1833 – Meminjam uang u/ memulai bisnis & bangkrut pada tahun yg sama. Ia harus melunasi hutangnya selama 17 tahun.
1834 – Menang dlm Dewan Perwakilan.
1835 – Bertunangan, namun tunangannya meninggal & ia patah hati.
1836 – Mengalami nervous breakdown & harus berbaring di tempat tidur selama 6 bulan.
1838 – Ingin menjadi Speaker of State Legislature, tapi gagal.
1840 – Ingin menjadi Elector, tapi gagal.
1843 – Ingin menjadi anggota Kongres, tapi gagal.
1846 – Akhirnya berhasil menjadi anggota Kongres.
1848 – Gagal u/ dipilih kembali sebagai anggota Kongres.
1849 – Melamar pekerjaan sebagai land officer, tapi ditolak.
1854 – Ingin mjd anggota Senat, tapi gagal.
1856 – Mencalonkan diri u/ mjd Wakil Presiden, hanya mendapat kurang dari 100 suara.
1858 – Kembali mencoba u/ menjadi anggota senat, tapi kalah.
1860 – Menjadi Presiden Amerika Serikat.

Ia tak melihat kegagalannya sebagai satu kejatuhan & akhir dari segalanya.

Lincoln berkata,
"Jalan hidup yg saya lalui memang licin dan saya sering tergelincir.
Tapi saya bangkit lagi dan berkata kepada diri saya sendiri, 'Saya hanya tergelincir dan bukannya jatuh, sehingga tak ada alasan bagi saya untuk tidak bangkit lagi.'
"


Biografi pendek Lincoln

"Tak pernah sekali pun saya berusaha untuk dikenang dunia, hidupku ini kubaktikan pada peristiwa-peristiwa di sekitar, bagi generasi dan jamanku, semata-mata agar diriku terjalin dengan sesuatu yang penting bagi sesamaku".

Itulah kata-kata Abraham Lincoln saat ia berusia 32 tahun. Kekecewaan yang datang beruntun membawanya ke suatu titik dimana ia ingin mengakhiri hidupnya. Lincoln menulis kata-kata di atas saat ia memutuskan untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya. Di kemudian hari, ia menjadi salah satu Presiden Amerika yang paling dikenal dan dicintai masyarakat. Namanya terkenal ke seluruh dunia sebagai seorang yang mengakhiri Perbudakan di Amerika.

Lincoln lahir di Kentucky, AS, di mana ayahnya bekerja sebagai tukang kayu. Ia telah kehilangan ibunya sejak usia dini, kemudian ayahnya menikah lagi. Namun Lincoln dan saudara perempuannya sangat mencintai ibu tirinya itu.

Lincoln cilik tumbuh menjadi pemuda jangkung dan tegap. Pakaiannya selalu tak pernah tampak pas. Lengan bajunya selalu terasa pendek dan celananya selalu menggantung diatas mata kaki. Bila diamati, sepertinya ia tak pantas menjadi orang besar di kemudian hari, yang ternyata terwujud.

Pertama kali Lincoln menyaksikan Perbudakan, adalah ketika ia menyewa kapal angkut untuk membawa muatan menuju New Orleans di tahun 1828. Kemudian, ketika ia mengunjungi kota itu untuk ke dua kalinya, ia berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia harus menghapus praktik perbudakan ini.

Lincoln tidak mengikuti pendidikan seperti pada umumnya, namun ia giat belajar membaca dan menulis sampai berhasil menjadi seorang pengacara. Meskipun kadang-kadang dia dianggap sebagai seorang ‘homo’ oleh para tetangga karena tingkah dan cara berpakaiannya, namun ia cukup supel kepada warga sekitar. Ini semata-mata karena ia memiliki rasa humor yang menonjol dan selalu membuat orang lain gembira. Cinta pertamanya jatuh pada seorang wanita bernama Anne Rutledge, anak tetangga pemilik losmen di mana ia tinggal. Ayah Anne-lah yang menyarankan agar Lincoln terjun ke dunia politik.

Di awal karir, Lincoln terpilih menjadi anggota DPRD untuk wilayah Illinois pada tahun 1834. Kemudian terpilih kembali pada tahun 1838 dan tahun 1840. Ketika itu, ia bertemu seorang bernama Stephen Douglas, yang kemudian menjadi saingan baik dalam soal cinta maupun urusan politik. Mary Todd, perempuan yang mereka perebutkan, berasal dari Kentucky, lebih memilih Lincoln sebagai suami, namun pernikahn mereka tidak bahagia. Pada tahun 1842, setelah setahun pernikahan mereka, Lincoln membuka biro hukum dengan seorang teman bernama William H. Herndon. Persahabatan kedua orang ini ternyata terus bertahan hingga akhir hayat Lincoln. Di kemudian hari, Herndon-lah yang menulis biografi Abraham Lincoln.

Pada tahun 1846, Lincoln terpilih menjadi anggota Kongres. Namun keanggotaannya tidak diperpanjang karena ia mengusulkan undang-undang untuk meng-akhiri perbudakan di distrik Columbia. Karena kecewa, ia kembali mengaktifkan biro hukumnya. Ia menghentikan kegiatan politiknya untuk beberapa waktu, namun kemudian ia lebih dikenal oleh masyarakat sebagai pengacara yang jujur.

Nyatanya, Lincoln tak bisa berhenti terlalu lama dari dunia politik. Pada tahun 1854, isu perbudakan membuatnya terjun kembali ke dunia politik. Taampaknya ia harus bersaing dengan Stephen Douglas, yang mencoba menundukkan wilayah Selatan Amerika yang mendukung perbudakan, sementara wilayah Utara menentangnya. Lincoln tak menyangka bahwa setengah dari negeri ini mempertahankan praktek perbudakan ketika separuh saudara sebangsanya menentang. Ia berfikir, tak mungkin bangsanya terdiri dari separuh budak separuh bukan. Bagaimanapun, ternyata Lincoln terpukul pada putaran pertama melawan Douglas, dalam memperebutkan kursi Senat AS.

Meski kali ini ia kalah, pada bulan Mei 1860, Lincoln terpilih sebagai calon presiden dari Partai Republik. Sementara itu, Partai Demokrat menyerangnya habis-habisan, dan mereka menyebutnya sebagai 'pengacara kacangan', 'tak becus berbahasa Inggris' dan sebagainya. Namun akhirnya, ia ternyata terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Empat hari setelah ia menjadi Presiden, negara bagian Selatan itu keluar dari Federasi Amerika Serikat. Negara-negara Selatan itu kemudian membentuk sebuah Konfederasi sendiri. Lincoln merasa sedih karenanya, dan berusaha mengupayakan diakhirinya pemisahan tersebut. Tetapi, konflik antara Utara dan Selatan itu malah semakin memuncak dan menjadi Perang Sipil. Lincoln terus berusaha menghentikan konflik tersebut sekuat tenaga meskipun tak berhasil.

Untuk memahami latar belakang politik terjadinya Perang Sipil Amerika, perlu dijelaskan bagaimana asal mula Amerika terbentuk. Pada abad ke 17, para pendatang dari Inggris, Perancis, Spanyol, Belanda dan Jerman dating ke Amerika Utara, yang mereka anggap sebagai negeri tak berpenghuni yang baru mereka temukan. Mereka datang demi mencari kemakmuran, mendapatkan kebebasan beragama, serta untuk memperluas kekuasaan negeri asal mereka dan membangun imperium baru. Kerajaan Inggris kemudian menerapkan Undang-Undangnya di situ, sehingga negeri yang baru itu mereka sebut sebagai New England. Seusai perang kemerdekaan Amerika, wilayah-wilayah bebas itu kemudian membentuk federasi yang kemudian mereka sebut Amerika Serikat. Masing-masing Federasi baru ini sepakat untuk tetap mengurusi pemerintahannya sendiri-sendiri, meskipun mereka juga harus mengurusi kepentingan bersama. Karena, hal-hal seperti Pertahanan tetap menjadi urusan bersama.

Bagian selatan Amerika yang bergabung dalam federasi, mengembangkan pertaniannya yang bergantung pada tenaga perbudakan. Bagian utara lebih banyak bergantung pada perdagangan dan industri, meskipun tetap menganggap penting pertanian. Karena itu tak ada perbudakan di utara. Sementara, soal perbudakan menjadi isu panas bagi wilayah yang baru bergabung ke dalam Perserikatan, sedangkan rakyat di negara-negara bagian ini belum betul-betul siap dengan soal perbudakan itu. Sementara undang-undang Amerika menyatakan semua manusia sama-sama berhak atas 'kehidupan dan kebebasan untuk memperoleh kebahagiaan', namun juga melindungi hak milik pribadi. Budak adalah milik pribadi. Pendapat bahwa budak merupakan milik pribadi sangat bertentangan dengan pendapat lain bahwa para budak adalah menusia yang juga memiliki hak atas kemerdekaannya. Inilah yang menjadi dasar persoalan bagi orang-orang di seluruh wilayah AS itu.

Sebenarnya banyak segi yang bisa dilihat dari isu ini. Pertama, apakah memperbudak manusia juga adalah sebuah hak? Saat ini, perbudakan sudah tidak dibenarkan di banyak negeri lain di seluruh dunia. Semua orang setuju bahwa jelas tidak dibenarkan mengekang kebebasan orang lain. Namun orang-orang Selatan telah mengeluarkan banyak uang untuk membeli budak-budak. Kehidupan social, ekonomi, dan politik mereka berjalan di atas dasar kepemilikan budak-budak. Jadi, sesungguhnya tak sulit memahami betapa pentingnya praktik perbudakan bagi mereka.

Ada pula sisi politisnya dalam problem kepemilikan budak bagi negeri-negeri Selatan. Bagaimana menjalankan sebuah 'Union States' bila beberapa wilayah terdiri dari 'orang-bebas' sementara lainnya adalah 'budak'? Meski, memang ini yang diinginkan pesaing Lincoln, Douglas. Jelas negeri-negeri Selatan khawatir bila semakin banyak wilayah Federasi yang 'jadi-bebas', maka perbudakan akan jadi benar-benar dihapuskan. Mereka pikir bila ini terjadi, mereka akan bangkrut, baik secara sosial maupun politik. Jalan satu-satunya mungkin harus membentuk dua federal yang terpisah. Tetapi ini pun ternyata tak mungkin.

Segera setelah Lincoln terpilih sebagai Presiden, wilayah Selatan mundur dari federasi. Pada 12 April 1861, wilayah Selatan menyerang wilayah Utara di kota Fort Sunter. Perang Sipil atau 'Perang antara negara-negara bagian federasi' telah dimulai.

Ada perbedaan-perbedaan yang besar antara Utara dan Selatan. Di wilayah Utara lebih banyak populasi kulit putihnya. Mereka lebih maju dalam bidang produksi barang sementara Selatan lebih baik dalam pertanian. Dalam banyak hal, Utara melebihi Selatan, meski militer wilayah Selatan amat terampil, nyatanya perang lebih banyak terjadi di Selatan. Meski mereka lebih baik dalam hal bertempur. Peperangan tidak mudah mereka menangkan. Seperti kita ketahui, setelah beberapa penyerangan, wilayah Utara memenangkan peperangan. Ketika perang berlangsung, Lincoln, tetap mendesak diadakannya pemilihan lagi di akhir masa ia menjabat sebagai Presiden, dan ternyata ia terpilih kembali untuk periode berikutnya.

Pada bulan November 1863, dalam pertempuran Gettysburg, Lincoln menyampaikan pidato, yang dikenang sepanjang sejarah. Ia mengatakan “…lahir sebuah bangsa baru, yang didirikan berdasarkan kebebasan yang menjunjung tinggi pengakuan bahwa semua manusia diciptakan sederajat.” Kata-kata Lincoln di Gettysburg ini memberi dua prinsip kebebasan dan kesamaan – yang menjadi dasar didirikannya negara Amerika.

Lincoln meninggal dengan cara yang tak disangka-sangka. Saat sedang menyaksikan teater bersama istrinya, ia ditembak oleh seorang bernama John Wilkes Booth. Kematian menjemputnya tatkala perdamaian telah sampai bagi Amerika. Mungkin itu merupakan puncak peristiwa yang harus terjadi sebagai tumbal berakhirnya perbudakan di Amerika. Setelah kematiannya, Lincoln dikenal sebagai orang besar, dan cita-cita yang telah ditegakkannya terus dipertahankan oleh seluruh warga Amerika.


Monday, June 19, 2017

Krisis = Bahaya + Peluang

"The Chinese use two brush strokes to write the word 'crisis'. One brush stroke stands for danger; the other for opportunity. In a crisis, be aware of the danger - but recognize the opportunity." -- John F Kennedy (1917-1963)


Dalam aksara China, kata 'Krisis' merupakan gabungan dari 2 suku kata 'Bahaya' dan 'Peluang'. Krisis bagi orang yang satu dapat berarti bahaya tapi bagi yang lain dapat berarti peluang.

Keadaan krisis berulang kali terjadi dalam sejarah ekonomi dunia. Ketika keadaan krisis ekonomi belangsung, bagi sebagian orang merupakan suatu bencana sehingga banyak perusahaan-perusahaan berjatuhan atau bangkrut tapi di sebagian lagi keadaan krisis tersebut justru menjadi peluang untuk munculnya perusahaan-perusahaan besar baru, muncul terobosan-terobosan baru, muncul orang-orang kaya baru.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai orang-orang yang setelah melalui masa-masa krisis hidupannya menjadi berubah drastis. Dulunya pemabuk, penjudi, atau semua sifat yang buruk lainnya, tiba-tiba berubah total menjadi sosok yang baru; baik, rajin, ramah, perhatian, dsb. Tapi ada sebagian orang yang tidak dapat melewati masa kritisnya sehingga harus hidup terpuruk.

Yang melihat krisis sebagai peluang, memacu dirinya untuk lebih baik lagi saat keadaan krisis dalam hidupnya, tidak putus asa dengan keadaannya maupun sekitarnya. Karakter seperti ini banyak melahirkan orang-orang besar yang berpengaruh dari dulu sampai sekarang:
  • Ir. Soekarno, yang berulang kali masuk penjara dalam masa kolonial Belanda, akhirnya menjadi Presiden RI ke-1,
  • Abraham Lincoln yang berulang kali mengalami kejatuhan dalam hidupnya, pada akhirnya terpilih menjadi Presiden Amerika ke-16,
  • Nick Vujicic tidak mempunyai tangan dan dengan hampir tidak punya kaki, tapi bisa menjadi seorang motivator yang mendunia,
  • dan banyak.... lagi. 
Pilihan di tangan kita, apakah kita dikalahkan oleh keadaan atau lingkungan kita; atau kita menjadi seorang pemenang yang dapat melalui krisis untuk meraih peluang dan keberuntungan.

Semangat....!

Office Boy menjadi Vice President Citibank

Houtman Zainal Arifin adalah salah seorang CEO terkemuka di Indonesia. Beliau menduduki jabatan sebagai Vice President Citibank Indonesia yaitu jabatan tertinggi di Citibank Indoensia. Sebelumnya Houtman bukanlah siapa-siapa, beliau hanyalah seorang pedagang asongan, anak jalanan dan seorang office boy yang hanya lulusan SMA.

Bagaimana bisa orang lulusan SMA dan tak punya pengalaman memimpin menjadi orang nomor satu di Citibank Indonesia, berikut penuturannya.

Biografi Houtman Zainal Arifin
Houtman Zainal Arifin dilahirkan pada tanggal 27 Juli 1950 di Kediri Jawa Timur. Pada tahun 60-an Houtman hijrah dari desa ke kota dengan harapan ia dapat merubah nasib dirinya di Jakarta agar lebih baik, minimal ia bisa mendapatkan pekerjaann yang layak di ibu kota. Namun apa mau dikata ternyata bayangan kehidupan ibu kota yang manis dan enak ternyata tinggallah harapan semua itu tak seperti yang dikiranya.

Sesampainya di Jakarta ia harus menghadapi hidup yang begitu keras dan sulit.

Pekerjaan sangat sulit diperoleh. Houtman yang saat itu hanya lulusan SMA tak punya pilihan banyak dalam memilih pekerjaan. Ia akhirnya menjadi pedagang asongan untuk bertahan hidup. Houtman sering menghabiskan harinya dari jalan raya ke lampu merah kemudian ke kolong jembatan untuk menjajakan dagangannya. Panas terik tak dihiraukannya demi menjaga agar perut dapat terisi.

Namun hidup yang sulit tak lantas melunturkan tujuannya untuk hidup lebih layak di kota. Suatu hari ketika Houtman beristirahat di kolong jembatan sehabis menjajakan dagangannya, ia melihat kendaraan bagus berseliweran dihadapannya, penumpangnya berpakaian necis, bermobil yang ada pendinginnya dan tentunya punya banyak uang. Dalam hati Houtman ingin seperti mereka, saat itulah tekadnya bulat. Ia harus bisa mencapai kehidupan seperti mereka.

Tekad yang bulat untuk merubah nasib membuatnya berfikir tentang jalan apa yang harus ia tempuh untuk mencapai cita-cita yang diinginkannya yaitu hidup layak dan berkecukupan. Segera ia membuat lamaran pekerjaan yang kemudian dikirimkannya di tiap gedung perkantoran yang ia ketahui. Setiap rupiah yang ia hasilkan dari menjajakan dagangan, ia sisihkan untuk membiayai lamaran pekerjaannya.

Suatu hari Houtman mendapat panggilan kerja dari sebuah perusahaan terkemuka di dunia, The First Nasional City Bank (Citibank), sebuah bank yang terkenal asal USA. Ia diterima bekerja sebagai office boy. Kedudukan paling bawah dari hierarki suatu perusahaan, ya... office boy. Tugasnya setiap hari adalah membersihkan ruangan kantor, wc, ruang kerja karyawan, terkadang juga disuruh untuk membelikan ini dan itu di luar kantor.

Namun ia yakin bahwa itu adalah pintu utama yang akan mengantarkannya ke gerbang kesuksesan sesuai dengan keinginannya. Setiap hari Houtman menjalankan pekerjaannya secara iklas dan sungguh-sungguh. Walaupun sering ia mendapatkan perlakuan yang terkesan merendahkan dirinya lantaran hanya menjadi office boy namun Houtman tetap sabar dengan itu semua. Selain dari itu Houtman sering membantu staf lainnya menyelesaikan pekerjaannya secara sukarela. Houtman yakin dengan membantu pekerjaan staf lain ia akan tahu berbagai jenis tugas kantor yang lain sehingga skill nya akan bertambah, selain itu ia juga lebih disenangi teman-temannya karena sangat senang membantu orang lain.

Sewaktu ia membantu staf lainnya, ia semakin memahami pekerjaan lain dikantor. Ia jadi mengetahui istilah-istilah bank yang sedemikian rumitnya walau sering saat bertanya ia menjadi bahan tertawaan karyawan lainnya karena pertanyaannya terkesan "aneh".

Seiring waktu ia jadi faham istilah-istilah perbankan seperti kliring, Letter of Credit, Bank Garansi, Transfer, dan lain sebagainya. Ada juga temannya yang sirik sering mengatainya, ngapain OB aja kok ingin tahu hal-hal seperti itu, jadi OB ya OB sajalah gak perlu aneh-aneh. Mendengar itu Houtman tak marah namun ia cuma tersenyum.

Saat itu ada sebuah mesin yang bisa memperbanyak dokumen secara cepat, yang bernama mesin foto copy. Waktu itu mesin foto copy barusan dipasarkan dan harganya masih mahal sehingga sedikit kantor yang memilikinya. Diantara kantor-kantor tersebut, kantor Houtman, Citibank sudah memilikinya, namun yang dapat mengoperasikannya hanya satu orang. Houtman sering mengamati orang tersebut dan ia menawarkan diri untuk diajari selepas jam kerja. Orang tersebut mau menunjukkan cara kerjanya. Houtma akhirnya mahir mengoperasikannya. Suatu hari orang yang bertugas mengoperasikan mesin foto copy sakit dan tidak masuk, pas lah Houtman yang menggantikannya. Karena hanya dia yang bisa melakukan itu. Semenjak saat itu Houtman naik jabatan dari OB menjadi tukang foto copy.

Naiknya jabatan Houtman membuatnya semakin percaya diri, namun ia tidak cepat berpuas diri. Masih banyak jalan yang harus ia lalui untuk mencapai impiannya sewaktu ia masih menjadi pedagang asongan. Di sela-sela waktunya menjadi tukang foto copy ia sering menawarkan diri membantu karyawan lain mengerjakan pekerjaan kantor yang lebih sulit dan rumit, ia melakukannya dengan Cuma-Cuma karena ingin belajar hal lain. “Bener mau bantuin, tapi gak boleh salah lho, ntar aku yang dimarahin bos,” begitu celetuk salah seorang karyawan saat Houtman menawarkan dirinya.

Akhirnya Houtman diberi tugas membubuhkan stempel pada Cek, Bilyet Giro dan dokumen lainnya pada kolom tertentu. Houtman melakukannya dengan hati-hati dan tak mau membuat kesalahan. Butuh ber jam-jam menyelesaikan tugas tersebut karena stempel tersebut harus di bubuhkan tepat di kolom tersebut tak boleh melenceng sedikitpun.

Selama mengerjakan tugas itu, Houtman tidak hanya membubuhkan stempel namun ia juga membaca dokumen tersebut yang membuat dirinya tahu akan teknis perbankan. Kelak pengetahuan ini sangat membantu Houtman pada pencapaian karir yang tak pernah terbayangkan olehnya.
Dari pekerjaan sampingannya tersebut ia jadi cepat menguasai berbagai pekerjaan yang diberikan dan selalu mengerjakan tugasnya dengan baik.Dia juga semakin terkenal di kalangan karyawan Citibank lainnya karena sangat ringan tangan membantu staf lainnya. Para staf pun tak segan berbagi ilmu padanya. Sampai suatu hari ia diangkat menjadi pegawai bank karena prestasi dan kompetensinya walau ia hanya lulusan SMA.

Pengangkatan Houtman ini banyak mendapat cibiran dari teman-temannya, namun Houtman tak menggubrisnya. Saat memangku jabatan barunya sebagai pegawai bank di Citibank, ia tetap haus akan ilmu. Ia tetap ringan tangan dalam membantu staf lain dengan harapan mendapatkan ilmu lainnya. Houtman tak pernah lama memangku suatu jabatan, karirnya melesat bak anak panah melesat dari busurnya. Hingga suatu hari setelah 19 tahun ia menjadi office boy di Citibank, ia diangkat menjadi Vice President Citibank di Indonesia. Sebuah jabatan puncak Citibank di Indonesia.

Hingga saat ini belum ada yang bisa mengalahkan rekor Houtman dalam berkarir, seorang OB yang hanya lulusan SMA mampu pensiun dengan berbagai jabatan yang pernah diembannya, seperti ia pernah menjadi staf ahli Citibank Asia Pasifik, menjadi penasehat keuangan salah satu Gubernur, menjabat CEO di berbagai perusahaan dan menjadi inspirator bagi banyak orang. Houtman sering diundang di berbagai seminar sebagai narasumber untuk berbagi pengalamannya selama ini sehingga banyak orang terinspirasi oleh kisah hidupnya.

Houtman telah berhasil mewujudkan mimpinya sewaktu muda dulu. Ia kini bisa kemana-mana menaiki mobil mewah yang berpendingin, memakai baju bagus dan banyak uang. Mimpi yang dapat diwujudkannya adalah karunia luar biasa dari Alloh. Saat sebagian orang masih berangan-angan dan bergumul dengan hidupnya, ia bisa keluar menjadi pemenang bagi nasib dan kehidupannya sendiri.

Nasehat Terakhir Houtman Zainal Arifin

Sebelum Houtman berpulang, beliau sempat berbincang dengan salah satu temannya, Indra, namun tak disangka itu adalah nasihat terakhir dari seorang Houtman Zainal Arifin. Inilah nasihat beliau yang ditujukan pada temannya, Indra namun juga bermanfaat bagi kita semua.

"Indra, tanpa bermaksud sombong, saya pernah berdiri di puncak gedung termewah di dunia. Pernah di elu-elukan atas prestasi saya yang hebat, pernah dihormati karena jabatan saya yang tinggi, juga dipuji karena saya dianggap sebagai teladan kemuliaan. Tapi Indra, bukan itu yang jadi kebanggaan saya. Kalau saya diizinkan untuk membanggakan suatu hal dalam hidup saya, maka kebanggaan terbesar saya adalah keluarga saya. Istri dan anak-anak saya. Melihat istri saya setia dan tegar menemani saya kala suka dan duka, melihat anak-anak saya tumbuh mandiri dan berbakti. Indra, tidak ada pemandangan yang lebih indah dari itu. Tidak ada kebanggaan yang lebih besar dari itu. Maka berjuanglah untuk keluargamu. Bangun istanahmu dengan teladan dan kasih sayang. Kemudian pertahankanlah bagaimanapun caranya. Tidak ada satupun di dunia ini yang lebih penting dan berarti dari keluargamu dan apa yang kamu tinggalkan untuk mereka. Saya sengaja menyampaikan ini di hadapan Nina, istrimu, karena kamu tidak akan pernah sanggup tanpa dukungannya."

Friday, June 16, 2017

Resepsionis Hotel

Suatu malam di suatu kota di Philadelphia, USA, sepasang suami istri sepuh masuk ke sebuah hotel kecil. Mereka bertanya kepada resepsionis disitu ..

Suami : Apakah masih ada kamar untuk kami berdua .. ?

Resepsionis : Maaf sekali pak, kamar kami penuh semua dan kebetulan kota ini sedang ada 3 event besar, sehingga semua hotel penuh …

Suami : Oooh, baiklah kalau begitu ..

Resepsionis : Tetapi saya tidak mungkin menolak Bapak dan Ibu serta menyuruh pergi di tengah malam begini sementara di luar hujan badai. Kalau berkenan, bapak dan ibu boleh menginap di kamar saya. Segera saya akan membereskan kamar saya …

Suami dan istri : (mengangguk tanda setuju). Terima kasih anak muda .. Thank you young man!

Dua tahun berlalu, dan resepsionis tadi hampir melupakan kejadian itu, ketika menerima surat yang mengingatkannya pada malam hujan badai tersebut.

Lelaki muda ini diminta datang mengunjungi pasangan tersebut di New York dan terlampir tiket pesawat pulang-pergi untuknya ..

Apa Yang Terjadi di New York ?

Di New York,laki-laki tua itu membawanya ke sudut 5th Avenue & 34th Street, lalu menunjuk sebuah gedung baru yang megah, sebuah istana dengan batu kemerahan dan menara (tower) yang menjulang ke langit. Sebuah sky scraper megah.

Lelaki tua : Itu adalah hotel yang baru saja saya bangun untuk Anda kelola..

Resepsionis : Ha..ha..ha..Anda pasti sedang bercanda .. 🙂

Lelaki tua : .. Sure, saya tidak sedang bergurau.

=====================================

Nama lelaki tua itu adalah William Waldorf Astor, dan struktur bangunan megah tersebut adalah Waldorf-Astoria Hotel.

Resepsionis itu adalah Mr. George C. Boldt yang akhirnya menjadi CEO dari jaringan WALDORF-ASTORIA HOTEL yang kini berdiri di hampir seluruh kota-kota besar di seluruh dunia.

=====================================

Moral of the story:

Jangan pernah berhenti untuk berbuat baik kepada siapa-pun, kapan-pun dan dimana-pun. Selain itu, berikan pelayanan terbaik bagi pelanggan atau calon pelanggan di bisnis kita dengan memberikan informasi sebaik-baiknya dan solusi yang mencerahkan. Mungkin hasil yang kita petik tidak akan langsung terlihat, tetapi bisa jadi dampak positifnya akan kita terima di waktu yang akan datang 🙂

The Blind Spot


Semua petinju profesional memiliki pelatih.
Bahkan, petinju legendaris sehebat Moh. Ali sekalipun yang memiliki pelatih. Yaitu Angelo Dundee yang membantu Ali menjadi juara dunia 3 kali.

Padahal jika mereka berdua disuruh bertanding sangat jelas Angelo Dundee tidak akan pernah menang.

Mungkin kita ber-tanya-tanya, mengapa Moh. Ali butuh pelatih kalau jelas dia pasti menang melawan pelatihnya?

Ketahuilah...
Bahwa Moh. Ali butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat tapi karena ia membutuhkan seseorang untuk melihat hal-hal yang "Tidak Dapat Dia Lihat Sendiri"

Hal yang tidak dapat kita lihat dengan mata sendiri itu yang disebut : "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA".

Kita hanya bisa melihat "BLIND SPOT" dengan bantuan orang lain.

Dalam hidup kita butuh seseorang untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser.

Kita butuh orang lain yang:

  • Menasihati
  • Mengingatkan
  • Menegur

Jika kita mulai melakukan sesuatu hal yang keliru yang mungkin tidak kita sadari.

Kita butuh kerendahan hati untuk:

  • Menerima kritikan
  • Menerima nasehat
  • Menerima teguran

Itulah yang justru menyelamatkan kita.

Kita bukan manusia sempurna. Jadi, biarkan orang lain menjadi "MATA" kita di area 'BLIND SPOT' kita, sehingga kita bisa melihat apa yang tidak bisa kita lihat dengan 'PANDANGAN' kita SENDIRI.

Siapkah Anda Menghadapi Masa Depan?

Oleh : Bpk. Pambudi Sunarsihanto

Ada sebuah perusahaan bernama Garmin. Mereka memproduksi GPS navigation system yang banyak dipasang di mobil mobil. Dan pada saat itu angka penjualan mereka naik pesat selama bertahun tahun. Tetapi ternyata tidak lama kemudian, bencana itu datang ...

Dan ternyata dunia dibanjiri smart phone. Tiba tiba orang tidak membeli lagi Garmin GPS system buat mobil lagi. Penjualan mereka pun turun drastis.

Bencana ...bencana ... bencana ...???

Bencana yang sama pernah dialami Kodak pada saat orang tidak mencetak photo lagi, dialami Nokia pada saat orang tidak menggunakan telephone untuk komunikasi dengan voice (suara) lg,
dialami Blackberry pada saat orang tidak messaging menggunakan BBM lagi,
dialami perusahaan perusahaan minyak pada saat kita menginginkan alat transportasi yang ramah lingkungan, dialami kantor kantor cabang bank pada saat pelanggan tidak mau lagi ke cabang (dan lebih suka menggunakan ATM dan mobile banking),  dialami bus bus malam pada saat pelanggan lebih suka naik pesawat dengan selisih harga yang sedikit ...
Contohnya sudah cukup banyak ???
Atau saya harus menyebutkan belasan contoh lagi ???

Karena memang perubahan itu sedang terjadi di mana mana, di semua bidang, di semua industri, di semua negara.

The world has changed.
The world is changing.
And the world will continue to change ...

Charles Darwin ... dalam penelitian di pulau Galapagos menemukan sesuatu yang menarik.

By the way, saya tidak percaya evolusi, tapi saya percaya pada kesimpulan Darwin yang ini, "Bahwa makhluk yang paling sukses bukannya yang paling kuat, tetapi yang mampu bertahan dengan perubahan"

Kalau kita sesuaikan dengan context jaman sekarang ternyata bukan manusia yang paling kuat yang paling sukses, bukan manusia yang paling cakep yang paling sukses, dan bahkan
bukan yang paling pintar yang sukses (makanya juara juara 1 di sekolah kita dulu sering kali bukan menjadi yang paling sukses dalam kehidupan).

Ternyata yang paling sukses adalah yang paling mampu bertahan menyesuaikan diri dengan perubahan.

Nah pada saat Kodak dan Nokia mobile phone tidak mampu bertahan, ternyata ceritanya Garmin lain banget.

Ternyata meskipun waktu itu mereka jaya dengan product product GPS, Garmin sudah menyiapkan product product dan inovasi di bidang lain... yaitu gadget gadget untuk alat kesehatan dan fitness.

Jadi ternyata pada saat angka penjualan GPS system turun, mereka langsung ganti focus dan mengencangkan penjualan gadget untuk fitness and health.

Tidak lama kemudian angka penjualan pun meroket lagi.

Wow !!!

Why ???
Because they are ready for the future !!!
Karena mereka siap menghadapi masa depan.

Apakah Nokia mobile phone ready ??? No, they are not.

Apakah Blackberry ready ??? NO.

Apakah bus bus malam ready ??? No.

Apakah perusahaan perusahaan minyak ready ??? No.

Padahal perusahaan perusahaan itu mungkin dulu lebih jaya dan lebih kaya daripada Garmin.

Tetapi mereka tidak ready.  Dan mereka tidak mampu beradaptasi dengan perubahan !!!

By the way, ini bukan hanya berlaku pada perusahaan, ternyata ini juga berlaku pada diri kita dan karier kita.

Dan juga untuk karier anak anak kita kelak nanti.

Sebaik apapun profesi yang kita tekuni, bidang yang kita jalani, dan industry di mana kita bekerja tetap saja ada resiko yang mengancam karier kita. Tidak ada yang pasti dalam karier kita.

So please, jangan pernah complain kepada perusahaan atau kepada atasan kita dengan mengatakan,"Saya merasa tidak ada kepastian dengan karier saya di perusahaan ini"

Well, let me tell you, tidak akan pernah ada kepastian!

Kalau anda bagus anda akan maju, kalau tidak ya anda tidak akan pernah dipromosi.
It is easy as that. Jangan mengharapkan kepastian.

Belasan tahun lalu banyak teman saya mendaftar ke Teknik Sipil dan berharap bahwa mereka akan menjadi Insinyur Pembangunan, pada saat lulus ternyata ada krisis moneter dan pembangunannya di rem. Kebingungan mereka.

Beberapa tahun lalu anak anaknya teman teman saya pada mendaftar jurusan perminyakan, karena bapaknya pada kaya kerja di perusahaan minyak.

Sekarang mereka lulus, dan ternyata tidak ada perusahaan minyak yang merekrut.

Boro-boro merekrut, karyawan yang ada saja di PHK.

Sekarang lulusan perminyakan banyak yang mendaftar jadi agen penjualan asuransi (which is great, berarti mereka punya plan B).

Kalau anda sekarang jadi teller, siap siap bahwa jumlah teller yang dibutuhkan akan turun (karena  banyak yang lebih suka ke ATM atau via Mobile Banking).

Kalau anda kuliah kedokteran siap siaplah bahwa mungkin pendapatan dokter di masa depan akan tidak sebanyak masa lalu.

Always always ... siap siap dan mempelajari trend dan bersiap untuk masa depan dengan mempelajari hal baru dan menambah differentiator anda.

Jadi apa dong yang anda bisa lakukan untuk mempersiapkan masa depan anda ???
What can you do to prepare for the future ...

1. CONTINUE TO PERFORM AT WHAT YOU DO !!!
Tetap fokus pada apa yang anda lakukan and always perform and contribute at the maxinum level.

2. READ, WATCH, OBSERVE, LEARN
Selalu mengamati apa yang terjadi di dunia luar sana.
Lihat TV, dengerin Radio, browse Internet, baca buku, koran dan majalah.

3. UNDERSTAND THE CHANGE THAT IS HAPPENING !!!
Perhatikan pattern perubahan yang sedang terjadi.
Apa yang sedang berubah pada...
- pola pikir manusia
- perilaku konsumen
- bisnis
- regulasi
- politik
- trend demographic
- trend urbanisasi
- trend digital

4. LEARN SOMETHING NEW, INCREASE YOUR DIFFERENTIATORS !!!

Anda sudah punya beberapa differentator yang mengantarkan anda ke karier anda sekarang.
Pelajari competency baru, skills baru, dapatkan knowledge baru, sertifikasi profesi yang baru, pelajari bahasa asing lain.
Semuanya akan menambah differentiator anda untuk menambah kesiapan anda di masa depan.

5. BE HUMBLE, KEEP AN OPEN MIND AND ALWAYS WANT TO LEARN !!!

Terakhir ... kita harus mengerti ...
we dont know what we dont know.
Lets be humble and open mind.

Mari kita belaiar, dari siapa saja...
- dari boss kita
- dari customer kita
- dari peer kita
- dari supplier kita
- dari anak buah kita
- dari pegawai yang baru join di perusahaan kita

Kadang kadang anak baru yang masih muda ternyata membawa perspektif baru dan membuat kita belajar dari sudut yang lain.
Let's be humble and keep an open mind.

Selamat mencoba dan semoga kita lebih siap untuk masa depan.


STAY HUNGRY AND STAY FOOLISH. KEEP PRESS ON MOVING FORWARD

Memperpendek Garis

Seorang Guru membuat garis sepanjang 10 cm di atas papan tulis, lalu berkata: "Anak2, coba perpendek garis ini!"

Anak pertama maju kedepan, ia menghapus 2 cm dari garis itu, sekarang menjadi 8 cm. Pak Guru mempersilakan anak ke 2. Iapun melakukan hal yang sama, 'sekarang' garisnya tinggal 6 cm. Anak ke 3 & ke 4 pun maju kedepan, sekarang garis itu tinggal 2 cm.

Terakhir, anak yang Bijak maju kedepan, ia membuat garis yang lebih panjang, sejajar dengan garis pertama, yang tinggal 2 cm itu.

Sang Guru menepuk bahunya,
"Kau memang bijak. Untuk membuat garis itu menjadi pendek, tak perlu menghapusnya - cukup membuat garis yg lebih panjang. Garis pertama akan menjadi lebih pendek dengan sendirinya."

Untuk memenangkan tak perlu mengecilkan yang lain, Tak usah menjelekan yang lain, karena secara tak langsung, membicarakan kejelekan yang lain adalah cara tak jujur untuk memuji diri sendiri. Cukup lakukan kebaikan terbaik yang dapat kita lakukan untuk semuanya, biarkan waktu yang akan membuktikan kebaikan tersebut.

Berikan Lebih

Seorang pria diminta mengecat sebuah perahu. Ia pun mengecat perahu tersebut dengan warna yang sesuai dengan pesanan pemiliknya.

Saat mengecat, ia menemukan sebuah lubang kecil di lambung perahu, dan menambalnya diam-diam. Begitu selesai mengecat, ia terima upahnya dan pergi.

Tak lama berselang, pemilik perahu menemui lagi pria tersebut dan memberinya cek yang nilainya sungguh fantastis.

Si tukang cat terkejut & berkata:
"Anda sudah membayar upah saya, Tuan"

"Tapi ini bukan upah untuk mengecat. Ini karena Anda sudah menambal satu lubang di lambung perahuku".

"Ah! Itu kan cuma hal kecil ...
Anda tidak perlu memberi saya uang sebanyak ini untuk pekerjaan sekecil itu".

"Mungkin anda tidak mengerti, biar saya jelaskan. Saat saya minta anda mengecat kapal itu, saya lupa memberi tahu tentang lubang tersebut. Ketika cat perahu sudah kering, anak-anak saya langsung pergi mancing dengan naik perahu itu.

Mereka tidak tahu tentang lubang itu, sementara saya tidak berada di rumah saat mereka pergi. Ketika saya pulang dan menyadari mrk telah membawa perahu itu pergi, saya jadi sangat khawatir karena saya tahu kalau perahu itu bocor.

Alangkah leganya saya ketika melihat mereka semua pulang dengan selamat. Lalu saya mendapati bahwa Anda telah menambal lambung kapal yang bocor itu. Anda telah menyelamatkan anak-anak saya! Yang sudah Anda lakukan bukan hal kecil karena ITU telah menyelamatkan nyawa orang lain. Sesungguhnya saya tidak punya cukup uang untuk membayar kebaikanmu itu...!!!"

Moral of the story:
Teruslah menolong, meringankan beban orang lain dan perbaikilah setiap "lubang" yang anda temukan. Anda tidak akan pernah tahu kapan bantuan anda bermanfaat ....

Karena sesungguhnya kita tidak akan pernah tahu kapan perbuatan baik kita berbuah..., tapi PASTI AKAN BERBUAH...

As we work to create light for others, we naturally light our own way.” ― Mary Anne Radmacher

"Saat kita berusaha menciptakan cahaya bagi orang lain, kita tentu saja menerangi jalan kita sendiri."
Tuhan memberkati.

Thursday, June 15, 2017

Berdirinya Stanford University

Seorang wanita dengan mengenakan gaun motif kotak pudar dan suaminya yang mengenakan setelan tenunan usang turun dari kereta api di Boston. Dengan agak ragu mereka berjalan menuju kantor pimpinan (rektor) Harvard, bermaksud untuk menemui sang rektor walaupun tanpa janji terlebih dahulu. Sekretaris rektor mengerutkan keningnya melihat kelakuan mereka, dia berpikir, "kedua orang udik dan tidak terpelajar ini pasti tidak ada urusan di Harvard dan bahkan tidak pantas berada di Cambridge".

"Kami ingin bertemu dengan pimpinan / rektor", lelaki itu berkata dengan lembut kepada sang sekretaris.

"Beliau sibuk seharian ini" sang sekretaris menjawab.

"Kami akan menunggu." kali ini si wanita yang menjawab.

Selama empat jam mereka menunggu dan si sekretaris sepertinya tidak mengacuhkan mereka. Dia berharap agar mereka bosan dan jadi berkecil hati hingga akhirnya pergi. Namun ternyata pasangan suami isteri tersebut tidak pergi-pergi sehingga membuat si sekretaris frustasi dan akhirnya memberitahu sang rektor tentang kedatangan mereka. "Mungkin jika Anda menemui mereka barang beberapa menit mereka akan pergi." kata sekretaris kepada rektor. Dengan perasaan malas sang rektor pun akhirnya menemui mereka, dia berpikir bahwa orang sepenting dirinya tidak mempunyai waktu untuk menemui orang kampungan ini, tetapi ia ingin agar mereka cepat-cepat pergi dan tidak merusak pemandangan kantornya. Sang rektor memasang muka sombong dan berjalan dengan pongahnya menuju pasangan suami istri tersebut.

Wanita itu berkata kepadanya, "Kami memiliki seorang putera yang sekolah di Harvard selama satu tahun. Dia mencintai Harvard, dia bahagia di sini. Tapi sekitar setahun yang lalu, ia meninggal karena dibunuh. Saya dan suami saya ingin mendirikan tugu peringatan kepadanya di suatu tempat di kampus ini." Sang rektor sama sekali tidak tersentuh oleh cerita wanita itu dia hanya terkejut mendengar pasangan suami istri ini ingin mendirikan tugu peringatan untuk mengenang anaknya.

"Nyonya, kami tidak bisa menaruh patung semua orang mati yang pernah sekolah di Harvard. Kalau kami lakukan itu, tempat ini nantinya akan kelihatan seperti pemakaman saja."

"Oh bukan begitu", kata si wanita, "kami tidak ingin membuat patung, kami hanya ingin membuat sebuah gedung untuk Harvard.

"Sang rektor terkejut bukan main, dia pun berkata,"Sebuah gedung ya? tahukah Anda berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun sebuah gedung?" dia bertanya dengan sinisnya kepada pasangan suami istri itu. "Kami sudah menghabiskan tujuh setengah juta dollar untuk pembangunan fisik Harvard saja." Sejenak wanita itu terdiam.

Sang rektor merasa senang, dia berfikir bisa membuat suami isteri itu pergi sekarang.

Si wanita memandang suaminya dan berbisik,"Segitukah biaya untuk membuat sebuah universitas? Kenapa kita tidak membuat universitas kita sendiri?" suaminya mengangguk. Sang rektor hanya berdiri kebingungan.

Akhirnya Tuan dan Nyonya Leland Stanford pergi ke Palo Alto, California, dimana akhirnya mereka mendirikan universitas yang menggunakan nama mereka. Universitas itu adalah Stanford University, salah satu universitas favorit dan berkelas di AS, yang dibuat sebagai kenangan terhadap putera mereka yang tidak dipedulikan oleh Universitas Harvard.

Pesan yang terkandung dalam kisah ini adalah:
Jangan pernah menilai orang dari penampilan luarnya. Penampilan yang terlihat meyakinkan tidak menjamin bahwa orang tersebut juga memiliki kepribadian ataupun kemampuan yang meyakinkan. Zaman sekarang ini banyak orang yang tertipu oleh penampilan. Jangan sampai sobat ikut menjadi orang yang tertipu karena penampilan yang dimaksud.

Sumber : http://www.kompasiana.com/fr35hly/kisah-inspiratif-berdirinya-stanford-university_5520043b81331189709de37c

Tukang Ledeng

Suatu hari bos Mercedes Benz mempunyai masalah dengan kran air di rumahnya. Kran itu selalu bocor hingga dia kawatir anaknya terpeleset jatuh.

Atas rekomendasi seorang temannya, Mr. Benz menelpon seorang tukang ledeng untuk memperbaiki kran miliknya. Perjanjian perbaikan ditentukan 2 hari kemudian karena si tukang ledeng rupanya cukup sibuk. Si tukang ledeng sama sekali tidak tahu bahwa si penelpon adalah bos pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman.

Suatu hari setelah ditelpon Mr.Benz, pak tukang ledeng menghubungi Mr.Benz untuk menyampaikan terima kasih karena sudah bersedia menunggu satu hari lagi. Bos Mercy-pun kagum atas pelayanan dan cara berbicara pak tukang ledeng.

Pada hari yang telah disepakati, si tukang ledeng datang ke rumah Mr.Benz untuk memperbaiki kran yang bocor. Setelah kotak-katik sana-sini, kranpun selesai diperbaiki dan pak tukang ledeng pulang setelah menerima pembayaran atas jasanya.

Sekitar 2 minggu setelah hari itu, si tukang ledeng menghubungi Mr.Benz untuk menanyakan apakah kran yang diperbaiki sudah benar-benar beres atau masih timbul masalah ? Mr. Benz berpikir pasti orang ini orang hebat walaupun cuma tukang ledeng. Mr. Benz menjawab di telepon bahwa kran dirumahnya sudah benar-benar beres dan mengucapkan terima kasih atas pelayanan pak tukang ledeng.

Tahukah anda bahwa beberapa bulan kemudian Mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di perusahaannya?

Ya, namanya Christopher L. Jr. Saat ini beliau adalah General Manager Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedes Benz !

Pesan moralnya adalah :

Selalu berbuatlah yang terbaik dan profesional untuk setiap pekerjaan yang kita lakukan, maka keberuntungan akan menyertainya.