Thursday, October 29, 2015

My Bag, My Mind (Tasku, Pikiranku)

My bag, setiap hari sebagian besar dari kita membawa tas kerja dalam perjalanan pergi dan pulang kantor.

Waktu libur, cobalah bongkar semua isi tas kita. Ternyata kadang sepertiga atau separuh dari isi tas itu adalah barang2 yg sdh tidak kita perlukan: struk ATM yg sdh buram, agenda/buku yg jarang dibaca, sekumpulan uang logam yg kotor, pen yg sudah macet/habis tinta, kertas2 brosur kadaluarsa dsbnya. Meski mungkin ringan, tetapi umumnya barang2 yg tdk diperlukan itu terus menambah berat tas kita, sehingga kita sebaiknya menyortir & membuang barang2 yg tdk berguna yg membebani tas kita.

My Mind, kadang mirip dgn My Bag di atas, pikiran kita (tanpa disadari) selama ini sering kita bebani dgn hal2 yg tdk perlu: penyesalan masa lalu, kecewa, jengkel, iri, egois, kurang kooperatif, perasaan tdk puas atas kondisi yg terjadi, rendah diri, konflik keluarga dan sebagainya. Pikiran2 yg tdk perlu itu akan terus membebani perjalanan hidup kita, sehingga dampaknya raut wajah akan kelihatan suntuk, jutek, stress, hidup kurang nyaman, dan yg parah adalah kita akan membenci hal-hal yg tak sesuai dgn kemauan kita.

Yang harus kita lakukan terhadap My Mind adalah sama dgn apa yang kita lakukan dengan My Bag di atas. Sortir & buanglah segala beba
n pikiran yg tdk ada manfaatnya itu..selamat beberes 😄

Mengapa Kita Berteriak Saat Marah

Konon, ketika seorang Ibu memandikan anak di tepi sungai Gangga, ia melihat ada keluarga yg sedang bertengkar, saling berteriak...

Ia berpaling ke anak2nya & bertanya:
"Kenapa orang suka saling berteriak kalau sedang marah?"
tanya Ibu tsbt

Salah satu menjawab: "Karena kehilangan sabar, kita berteriak"

"Tetapi, kenapa harus berteriak pada orang yg ada di sebelahmu?
Kan, pesannya bisa juga sampai dgn cara halus?" tanya Ibu tsbt..

Murid2 saling adu jawaban, namun tidak ada satu yg mereka sepakati.

Akhirnya sang Ibu bertutur:
"Bila 2 orang bermarahan, hati mereka sangat menjauh.
Untuk dapat menempuh jarak yg jauh itu, mereka harus berteriak agar terdengar.
Semakin marah, semakin keras teriakan karena jarak ke 2 hati pun semakin jauh."

"Apa yg terjadi saat 2 insan jatuh cinta?" lanjutnya.
"Mereka tidak berteriak satu sama lain.
Mereka berbicara lembut krn hati mereka berdekatan.
Tidak ada jarak antara kedua hati".

Setelah merenung sejenak, ia meneruskan.
"Bila mereka semakin saling mencintai,
apa yg terjadi?
Mereka tidak lagi bicara. Hanya berbisikan & saling mendekat dalam kasih-sayang.
Akhirnya mereka bahkan tdk perlu lagi berbisikan.
Mereka cukup saling memandang.
Itu saja...
Sedekat itulah 2 insan yg saling mengasihi"

Ibu itu memandang anak2nya & mengingatkan dgn lembut:
"Jika terjadi pertengkaran, jgn biarkan hati menjauh.
Jangan ucapkan perkataan yg membuat hati kian menjauh.
Karena jika kita biarkan, suatu hari jaraknya tidak lagi bisa ditempuh".....

🎉😉..semoga bermanfaat